Sebagai mahasiswa tahun ke-3 Program
Studi Jepang, kesibukan angkatan 2009 tidak pernah ada habisnya. Dari mulai
mengurus Nihonmaru diawal semester, mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk
event-event Program Studi Jepang lainnya, membuka OPREC ini itu, turut andil
dalam acara Fakultas tercinta FIB UI, mengurus HIMAJA, membantu sensei, kohai, senpai, dan
sesamanya yang membutuhkan bantuan, beradaptasi dengan materi kuliah yang
semakin hari semakin gila semakin lama semakin sinting, nongkrong di payung
kansas, buka kelas nihongossip,
mengejar deadline, memodusi dan
dimodusi baik sesama angkatan atau lain angkatan, pacaran sama pacar
masing-masing, pacaran sama dating sim
di NDS dan komputer masing-masing,
menggalau di twitter karena gak punya
pacar dan cuma bisa iri hati kalau melihat teman sedang asik pacaran, men-stalking gebetan atau objek gossip, mencari
objek gossip baru, membuat-buat gossip baru, meratapi nasib ketika melihat
hasil tes, mengejar beasiswa, berdagang, bersusah payah kabur dari kejaran
bendahara Himaja dan bendahara angkatan, ehh kok jadi curhat sih? tapi
kesibukan yang selalu dilakukan Nihongakka 2009 saat ini setiap seminggu sekali
adalah: RAPAT.
Entah rapat Himaja, rapat divisi, rapat
BPH, rapat untuk acara FIB, rapat GJ, rapat evaluasi, nihongossip berkedok rapat, pokoknya dalam seminggu sekali pasti
ada yang judulnya rapat. Saking seringnya rapat, Nihongakka 2009 merasa muak, sama
seperti muaknya 2010 dengan kata chui,
muaknya 2011 dengan latihan kelelawar, dan muaknya rakyat Indonesia sama
pemerintah kita. Sehingga begitu Nihongakka 2009 mendengar ada yang berkata: “minna, jangan lupa ya ada rapat..” kami
merasa seperti bertemu dengan Dementor, seakan-akan kebahagiaan kami sirna dari
dunia ini, langit gelap, awan mendung, petir menggelegar, dan membuat kami
ingin pergi ke klaster lalu menghadap
ke arah danau teksas, dan berteriak: “TUHAN,
AMBIL NYAWA KAMI TUHAN!! AMBIIILLL!” terus meninggal ramai-ramai. Atau setidaknya
membuat kami ingin menyambar gitar, lalu menyanyikan sepenggal lirik: “pulangkan
saja.. aku pada ibuku, atau tetanggaku.. uwooo uwooow...” Oke, itu lebay. Sangat lebay, kasihan penulis artikel ini.. jiwanya sudah terganggu.
Sebenarnya
tidak heran kalau 2009 muak dengan yang namanya rapat, karena ketika kami
kembali fitrah dan baru ber-reinkarnasi sebagai mahasiswa Program Studi Jepang
FIB UI 2009, kami terlahir menjadi spesies baru, Kupu-kupu: Kuliah,pulang –
Kuliah,pulang. Selesai kuliah kalau tidak ada urusan ya langsung pulang, ada
urusan juga pulang, diajak nongkrong juga pulang, diajak rapat ya rapat sih
tapi kalau ada celah untuk pulang.. ya pulang. Selama ichinensei dulu, 2009 sangat mudah untuk dilacak keberadaannya,
kalau tidak ada di kelas kami pasti ada di rumah atau kosan masing-masing.
Nongkrong di kansas, atau di payung hanya dilakukan kalau jam makan siang,
selebihnya kalau tidak mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan FIB UI yang
kini telah wafat (Inna lillahi wa
inna ilaihi raji'un) ya kami pasti di rumah atau di kosan.
Seiring berjalannya waktu kami mulai
meninggalkan wujud Kupu-Kupu, kami pun berubah menjadi Kunang-kunang: Kuliah,nangkring
– Kuliah,nangkring. Sebagian dari kami berubah menjadi anak-anak gaul yang
hobinya nangkring dimana-mana, di payung, di perpus, di fakultas tetangga, di
kampus tetangga, di Margo City, di Detos, sampai di luar Depok pun kita
nangkring. Metamorfosis ini terjadi di awal kami menjadi ninensei, masa-masa dimana kami belum begitu sibuk di Himaja dan
materi kuliah belum sebanyak sekarang. Alasan kami berubah menjadi
kunang-kunang mungkin juga karena kami mulai bosan menjadi mahasiswa teladan
yang kerjanya belajar dan tidak pernah lepas dari perpustakaan, atau karena
pada saat itu kami juga merasa bahwa kami harus kenal dengan 2010 yang baru
saja bergabung dalam keluarga besar Program Studi Jepang FIB UI sehingga sebagian dari
kami mulai rajin hinggap di payung kansas.
Memasuki awal semester 4, kami pun kembali
berevolusi menjadi satu spesies baru yaitu, Kuda-kuda: Kuliah,dagang – kuliah,dagang.
Metamorfosis ini terjadi saat 2009 memegang BPH Nihonmaru 2011, karena kami
butuh dana maka kami pun aktif berjualan. Walaupun ada juga sesosok makhluk
2009 yang setiap harinya berjualan demi kepentingan pribadi. Alhamdulillah,
makhluk-makhluk 2009 memang terbukti pandai berjualan karena hasil yang dicapai
untuk Nihonmaru 2011 melebihi perkiraan kami.
Nah, akhir-akhir ini terlihatlah fase
metamorfosis selanjutnya dari 2009 yaitu, Kura-kura: Kuliah,rapat – kuliah,rapat.
Entah akan menjadi spesies apa lagi 2009 kedepannya nanti, mungkin kami akan
menjadi Kus-Kus: Kuliah,Skripsi – Kuliah,Skripsi, dan kami akan aktif di malam
hari layaknya kus-kus yang sesungguhnya. Menyusun skripsi bab demi bab, kata
demi kata, teori demi teori. Tapi untuk saat ini tidak ada hal lain yang lebih
penting dalam pikiran Nihongakka 2009 selain memajukan Program Studi Jepang
dalam berbagai bidang. Demi harapan itu jugalah, kami harus merasakan derita
rapat berjam-jam setiap minggunya.. rapat, ohh rapat. (NR)